Seminar Feminisme - dok. Edents |
FEB Undip (18/03) – Mizan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
menyelenggarakan seminar feminisme bertajuk Kedudukan Wanita dalam Diskursus Gender. Seminar
diselenggarakan pada hari Senin, 18 Maret 2013 di ruang Serba Guna Gedung Pusat Kegiatan
Mahasiswa (PKM) lantai 2 FEB Undip. Acara
dimulai pukul 09:30 hingga 12:00 wib. Pembicara pada seminar ini adalah
tiga peserta Program Kaderisasi Ulama Institut Studi Islam Darussalam (PKU-ISID)
Gontor.
Dalam
sambutannya, Fu’ad
Mas’ud mengkritisi kaum kapitalis, “Para kapitalis mengompor-ngompori para wanita agar keluar untuk bekerja, maka supply tenaga kerja pun akan naik dan
membuat harga tenaga kerja menjadi rendah.” Sambutan dari Gontor diwakili
oleh Dihyatun Masqon, ”Islam tidak membutuhkan kamu, saya. Tetapi kita harus mendekatkan
diri untuk Islam,” tegas Dihyatun dengan orasi khasnya.
Bertindak
sebagai moderator adalah Faiz Firmansyah, mahasiswa jurusan Manajemen angkatan 2011. Seminar ini dihadiri oleh sivitas akademika dari FEB Undip
juga Gontor. Lahmuddin sebagai pembicara pertama menyampaikan materi
Kedudukan Wanita dalam Islam, “Setiap wanita dalam Islam diberi tugas dan
aktifitas sesuai peran dan kodrat kemampuannya, tanpa merendahkannya. Islam
dengan syari’at-nya mempunyai tujuan-tujuan tertentu,” jelasnya meluruskan bagaimana peran
wanita dalam Islam.
Pembicara kedua adalah Ahmad Faris, ia menjelaskan bagaimana prosedur Istinbat Ahkan dalam Islam, “Ijtihad
adalah satu-satunya metode yang dibenarkan. Ideal moral hanyalah sebuah klaim
individu.” Sedangkan pembicara ketiga, Mohammad Ismail, dalam materinya yaitu Konsep Kebebasan dalam Al-Quran menyampaikan bahwa kebebasan menurut Al-Quran adalah
upaya memilih yang baik dengan menggunakan ilmu. (hya)
Reporter: Alan
Post a Comment