FEB Undip (21/9) – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro (BEM FEB Undip) mengadakan seminar nasional
bertajuk Ekonomi Pancasila. Seminar tersebut diselenggarakan pada Sabtu (21/9)
bertempat di Pertamina Hall gedung Dekanat FEB Undip.
Acara dimulai tepat pukul 11.00
dengan sambutan dari ketua panitia Muhammad Akram Nauval dilanjutkan dengan
sambutan ketua BEM FEB Hafizh Farisy. Seminar resmi dibuka oleh perwakilan
Pembantu Dekan III, Hadi Sasana. Acara tersebut menghadirkan Sri Edi Swasono
selaku guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Hardiyanto asisten
Menteri Koperasi dan UKM serta Fahmi Priyatna mahasiswa FEB Undip sebagai
pemateri dan Nugroho selaku moderator.
Sri Edi Swasono memberikan materi
mengenai “Nasionalisme Globalisasi dan Ekonomi Rakyat”. Dalam pemaparannya Edi
menjelaskan penolakan terhadap neoliberalisme yang merupakan suatu
pengganasan dari liberalisme. Di sisi lain,
ada pula yang mencoba membela neoliberalisme dengan mengatakan bahwa
neoliberalisme adalah sistem pasca post-keynesian
di mana intervensi pemerintah diperbanyak. Menurutnya penjelasan tersebut
hanya akal-akalan saja. Karena bukan sekedar intervensi pemerintah belaka melainkan
jenis,macam dan arah intervensinya yang belum tentu menjaga kepentingan
strategis negara ataupun hajat hidup orang banyak.
Perekonomian Indonesia yang
berdasarkan paham kebersamaan dan asas kekeluargaan adalah sistem ekonomi
berdasar strukturalisme yang mengusut ketimpangan-ketimpangan dalam
perekonomian nasional. Menurut Edi, sistem Ekonomi Pancasila dapat digambarkan
sebagai sistem ekonomi yang berorientasi atau berwawasan pada sila-sila
pancasila. Pertama, Ketuhanan yang
Maha Esa (adanya etika dan moral agama). Kedua, Kemanusiaan yang adil dan
beradab (tidak mengenal pemerasan ataupun riba). Ketiga, Persatuan Indonesia
(berdasar kebersamaan, gotong royong, dan tidak saling mematikan). Keempat, Kerakyatan
(berdasar demokrasi ekonomi, kedaulatan ekonomi mengutamakan hajat hidup orang).
Kelima, Keadilan sosial secara menyeluruh (kemakmuran rakyat yang
utama,berkeadilan dan berkemakmuran). Sedang Fahmi Priyatana memberikan materi
terkait bagaimana penerapan Ekonomi Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat. (hya)
Reporter: Astianti Rahmadian
Post a Comment