Forum Kajian Kebijakan Luar Negeri (doc. Edents) |
FEB Undip (17/10)
– Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerja
sama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip selenggarakan Forum Kajian
Kebijakan Luar Negeri (FKKLN). Forum ini membahas Strategi
Peningkatan Perdagangan dan Investasi
Indonesia–Uni Eropa melalui
Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Bertempat di Hall gedung C pada Kamis (17/10), acara ini dibuka
secara simbolis oleh Edy Yusuf Agung Gunanto, Pembantu
Dekan III FEB Undip tepat
pukul 09.30 wib.
Forum
tersebut menghadirkan Rizal Affandi Lukman (Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian), Barliana Amin (Advisor-APINDO
EU Active Project)
dan Akhmad Syakir Kurnia (Akademisi FEB Undip). Bertindak sebagai moderator ialah Wahid
Supriyadi,
Staff Ahli Kementerian Luar Negeri.
Disebutkan bahwa saat
ini hubungan Indonesia
dengan Uni Eropa berjalan dengan baik meski
status yang terjadi tidak memuaskan. Kedua mitra ini dapat
berkembang secara menguntungkan dengan adanya hubungan yang dituangkan dalam
perjanjian kemitraan dan kerjasama. Namun
sebagai respon strategis terhadap dunia bisnis dan regional yang aktif
pendekatan bertahap saja tidaklah cukup. Demi tujuan jangka panjang pembangunan
ekonomi terbuka dan pertumbuhan
yang berkelanjutan antara kedua mitra ini diperlukan inisiatif baru yang lugas.
Dalam forum ini juga dipaparkan bahwa
visi kemitraan Indonesia-Uni Eropa harus disegarkan
kembali guna mencapai tujuan dalam pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, dan pengentasan
permasalahan ekonomi.
Salah
satu visi Indonesia-Uni Eropa adalah
Comprehensive Economic Partnership
Agreement (CEPA) atau Perjanjian
Kemitraan Ekonomi Komprehensif. Hal tersebut harus didasarkan pada area perdagangan bebas
sebagai landasan dalam persyaratan WTO. Selain
itu juga memiliki rancangan yang saling terhubung
membentuk segitiga:
akses pasar, pengembangan
kapasitas,
dan fasilitas perdagangan. (hya)
Reporter:
Astianti Rahmadian
Post a Comment