Indonesia Raya...Merdeka, Merdeka...Hiduplah Indonesia Raya...
Lagu ciptaan Wage
Rudolf Supratman berkumandang di berbagai tempat, mulai dari
sekolah, intansi pemerintah maupun swasta. Hal yang paling menarik dan
patut ditonton ialah upacara pengibaran dan penurunan sang merah putih
di Istana Merdeka, Jakarta.
Iringan-iringan pasukan pengibar bendera pusaka
(paskibraka) yang
tanpak kompak membawa sang
merah putih. Mereka kaitkan
bendera kebangsaan Indonesia pada pengait di tali, mereka bentangkan kemudian menarik bendera sampai ke puncuk tiang dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lagu tersebut dinyanyikan
dengan
merdu oleh kelompok paduan suara yang mengenakan baju-baju daerah dengan bangganya. Dentuman suara tembakan dari para
tentara sebanyak 17 kali menandakan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.
Sumber: www.tempo.co |
Tepat di tanggal 17
Agustus 2013 ini seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik
Indonesia ke-68. Antusias
masyarakat dalam rangka merayakan hari bersejarah ini sangat tinggi. Mulai
dari daerah perdesaan sampai perkotaan merayakannya dengan mengadakan berbagai
lomba, seperti panjat
pinang, tarik tambang, dan masih banyak lagi. Tak lupa di beberapa kota
besar juga diadakan konser musik yang mendatangkan musisi papan atas di
Indonesia. Apalagi saat tengah malam tak sedikit yang menyalakan
kembang api untuk lebih memeriahkan hari jadi bangsa Indonesia. Hal
ini menandakan betapa semangat dan bangganya
masyarakat terhadap bangsanya serta rasa terima kasih
kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk memerdekakan Indonesia.
Sebagai penerus
bangsa, sudah sepantasnya pemuda-pemudi Indonesia
merayakan kemerdekaan dengan hal-hal yang lebih bermanfaat daripada
pesta
meriah. Paling sederhana ialah menjaga ketertiban umum,
kebersiahan lingkungan, keamanan serta ketentraman di tanah air kita tercinta. Selain
itu, menjaga dan melestarikan budaya asli Indonesia juga baik untuk dilakukan.
Merdeka adalah
bebas. Bebas bukan hanya tak ada penjajah,
tapi menjadi negara yang memiliki ideologi dan aturan sendiri. Bebas dari
penjajah tidak hanya mengusir para tentara negara monopoli dari tanah air.
Namun bebas dari penjajah adalah menyaring atau memilih pengaruh mana yang
cocok untuk negara Indonesia. Saat ini penjajah tidak lagi menggunakan cara
mengirim para tentaranya untuk menguasai negara. Namun penjajah di era-modern
ini menggunakan budaya, sosial, ekonomi bahkan kondisi
politik untuk mempengaruhi, lalu menguasai serta memonopli calon
negara jajahannya.
Di umur yang
ke-68 ini Indonesia harus bisa mengkoreksi diri. Selama ini apa yang kurang
harus lebih ditingkatkan lagi. Pertahankan ideologi Pancasila dan junjung
tinggi Undang-Undang Dasar 1945. Perkuat rasa persatuan dan kesatuan diantara
masyarakat Indonesia terutama generasi penerus bangsa. Lestarikan budaya
Indonesia dan asset-asetnya. Dan jangan lupa selalu berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Eka Ajeng K.
Magang 2012
Post a Comment