Sumber: sudirmansetiono.blogspot.com |
Telah
68 tahun lamanya Indonesia merdeka, terutama merdeka dari penjajah. Tepat pada
tanggal 17 Agustus 1945 yang lalu kemerdekaan Indonesia di proklamasikan oleh Soekarno-Hatta dengan semangat
dan pengorbanan rakyat
Indonesia. Penjajah yang selama ratusan tahun “berkunjung” pun akhirnya pergi dari
tanah air ini.
Memaknai kemerdekaan Indonesia setelah 68 tahun antara kenyataan atau
hanya sekedar mimpi, sudahkah kita merdeka sesuai dengan cita-cita para pahlawan? Apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia saat ini?
Pertanyaan ini mungkin tidak bisa dijawab dengan jawaban yang sekedarnya.
Semangat untuk memberikan yang terbaik bagi negara ini tidaklah sama dengan 68
tahun silam. Namun, kita bisa mencontoh semangat para pahlawan yang berani dan
rela berkorban.
Memaknai
kemerdekaan, hendaknya kita
berpikir apakah negara ini sudahlah benar-benar
merdeka? Sudahkah semua rakyat Indonesia
telah merdeka? Dan apalah
arti merdeka itu sendiri? 68 tahun silam Indonesia
merdeka dari para penjajah secara de facto
dengan di tandai pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno. Meraih kemerdekaan
yang begitu panjang membuktikan bahwa segala sesuatu dapat diraih bila
dilakukan dengan semangat juang
yang tinggi. Merdekakah
kita? Ya, kita memang telah merdeka, namun lihatlah di sekitar kita dan
tanyalah pada diri sendiri.
Apakah
kita telah merdeka yang sebenar-benarnya?
Mulailah melihat hal-hal yang dekat dengan
kita, mungkin banyak rakyat yang masih terlunta-lunta untuk mendapatkan sepiring nasi, anka-anak berjuang untuk
sekolah dan lain sebagainya.
Mungkin saat ini kita tak bisa mengubahnya
dalam waktu singkat, namun kita dapat
melakukan berbagai hal yang positif untuk mengentaskan
masalah yang ada sedikit demi sedikit hingga kita memperoleh makna merdeka yang
sebenarnya.
Mungkin
tak semua orang berpikir untuk memperjuangkan kemerdekaan namun apa salahnya
jika kita memulainya. Karena lebih
baik memulai hal baik daripada mengkritik yang tak menghasilkan apa-apa. Merdeka bisa kita
raih dengan semangat yang tinggi seperti yang dicontohkan para pahlawan terdulu. Melakukan hal demikian bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk
diri kita dan negara tercinta ini.
Pahlawan
yang dulu bertempur sampai tumpah darah di tanah air, saat ini tidaklah seperti
itu. Menjadi seorang pahlawan untuk Indonesia tidaklah harus menjadi kaya raya
atau mungkin memiliki kecerdasan
yang brilian.
Seorang yang kaya tidaklah berarti jikalau dia tidak mempersembahkan untuk
negaranya. Seorang yang pitar tidaklah berarti jikalau dia tidak berpikir untuk
negaranya. Singkatnya, jika kita menginginkan kemerdekaan yang sesunggguhnya di negara ini,
lakukan dengan semangat yang tinggi untuk bumi pertiwi. Seperti kutipan lagu Indonesia raya “bangunlah
jiwanya bangunlah badannya... untuk
Indonesia raya...”.
Dirgahayu
Indonesia, semoga kita dapat meraih
kemerdekaan yang sesungguhnya.
Bukan hanya kemerdekan dengan bendera merah putih
yang berkibar.
Amirani H. Putri
Magang 2012
Post a Comment