Selamat datang di situs resmi LPM Edents FEB Undip

OJK Tingkatkan Financial Inclusion Index Indonesia

Monday, December 16, 20130 comments



Pihak OJK dan Undip berfoto bersama
FEB Undip (16/12) - Universitas Diponegoro (Undip) bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat Pojok OJK di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) dan Kelompok Studi Lembaga Keuangan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai sarana bagi sivitas akademika untuk saling berbagi informasi terkait lembaga keuangan di Indonesia. 

“Saya berharap kerjasama ini tidak terbatas dengan FEB Undip saja tetapi juga dapat bekerjasama dengan seluruh fakultas yang ada di lingkungan Undip,” tutur Sudharto P. Hadi, Rektor Undip saat membuka acara. Sementara itu, Kusumaningtuti S. Soetiono (Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen) berharap kerjasama ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan produk jasa keuangan yang ada serta perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pihak Undip oleh Sudharto dan pihak OJK oleh Kusumaningtuti dilakukan pada Selasa (17/12) pukul 08.30 WIB. Setelah itu diselenggarakan pula seminar yang bertajuk “Era Baru Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan”. Bertempat di hall gedung C lantai 4 FEB Undip, seminar tersebut menghadirkan Tri Herdianto (Kabag Pengaturan Perlindungan Konsumen OJK) dan Wisnu Mawardi (Akademisi FEB Undip)

Tri menyampaikan materi “OJK dan Peranannya terhadap Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen.” Ia mengatakan kedepannya OJK akan terus berupaya dalam meningkatkan financial inclusion index Indonesia, yang kini berada pada posisi 22% dari total penduduknya. Hal ini masih terlalu kecil jika dibandingkan negara tetangga, Malaysia, yang berada pada posisi 66%. Untuk itu diperlukan strategi khusus agar tingkat literasi keuangan Indonesia meningkat, yakni dengan mengingkatkan pengetahuan, keterampilan, dan akses jasa keuangan di dalam masyarakat. Pun, meminimalisir assymetric Information terkait manfaat, biaya, dan risiko yang di hadapi oleh calon pengguna jasa keuangan tersebut.

Tri berharap agar masyarakat mulai mengubah polapikir dan mampu memahami sistem pengelolaan keuangan dengan benar sehingga tergerak untuk memanfaatkan berbagai produk jasa keuangan. Mengingat besarnya manfaat yang dapat diperoleh dari jasa lembaga keuangan tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Wisnu menyampaikan materi mengenai “Peran Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Literasi Keuangan bagi Mahasiswa dan Masyarakat”. (nq)

Reporter: Panjalu, Khairul
Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2013. I Shunha-modif.web I LPM EDENTS - All Rights Reserved